Metode-metode pengendalian hama ulat pemakan daun kelapa sawit:
Untuk mengendalikan populasi hama ulat pemakan daun kelapa sawit, petani dapat memadukan metode pengendalian baik secara mekanis, biologi, dan kimia. Namun, dalam hal mengendalikan hama, akan bijak jika menggunakan prinsip-prinsip yang tidak merusak lingkungan, sehingga penggunaan pestisida harus digunakan sebagai opsi terakhir. Berikut tahapan metode pengendalian:
1. Pengendalian secara mekanis
– Secara mekanis, petani dapat mengambil dan membunuh secara langsung ulat api yang menyerang bibit tanaman. Pada tanaman menghasilkan (TM), pengendalian secara mekanis dapat dengan cara mengumpulkan telur, larva, dan pupa/kepompong untuk kemudian dimusnahkan.
2. Pengendalian secara biologis
– Secara biologis, pengendalian hama ulat api dapat dilakukan dengan penggunaan Agensia Pengendali Hayati (APH). Pengendali hayati seperti Eocanthecona furcellata, cendawan Cordyceps militaris, Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina), dan Multi-Nucleo Polyhydro Virus (MNPV). Selain itu, cara lainnya dengan menanam Bunga Pukul Delapan (Tunera Subulata) yang berfungsi sebagai sumber pakan bagi predator ulat api.
– Secara biologis, pengendalian hama ulat api paling ampuh untuk menurunkan tingkat populasi dapat dilakukan dengan menggunakan mesin thermal fogging PULSFOG K-22-BIO, Sistem BIO PULSFOG memberikan keuntungan keberhasilan penerapan bahan biologis yang peka terhadap panas (Bacillus Thuringiensis, Juvenile hormone, Beauveria Bassiana) sehingga dapat lebih selektif mengendalikan hama sasaran dan tepat guna untuk keberlangsungan ekosistem sawit. Mesin biologis merk PULSFOG ini hanya dapat dipesan secara resmi melalui PT. PANORAMA LADANG USINDO sebagai distributor tunggal (Sole Agent) yang ditunjuk di Indonesia oleh PULSFOG COMPANY, Terang DIrektur Utama PT. PANORAMA LADANG USINDO, Bapak Denny Marpaung.
3. Pengendalian secara kimia
– Pengendalian cara kimiawi hanya dilakukan jika populasi ulat api sudah mencapai sekitar 5 – 10 ekor ulat pada setiap pelepah daun. Tindakan dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida kimia yang bersifat racun kontak.dengan mesin thermal fogging PULSFOG K-10-SP Untuk tanaman yang masih rendah.
– sedangkan untuk tanaman yang sudah tinggi dapat menggunakan mesin fogging PULSFOG K-22-O menggunakan Insektisida yang diaplikasikan pada masa larva mulai instar dua, tiga, empat, dan lima. Mesin Fogging K-22 Unit-O dirancang untuk mengaburkan larutan fogging yang mudah terbakar dan tidak mudah terbakar, tetapi tidak untuk suspensi. Fogging termal adalah pembentukan tetesan ultra-halus dalam kisaran 1-50 ?m menggunakan energi termo-pneumatik. Zat cair diuapkan di dalam unit dan membentuk aerosol ultra-halus melalui kondensasi saat bersentuhan dengan udara sekitar yang sejuk. Fogging termal digunakan untuk setiap tugas pengendalian hama di mana zat aktif harus didistribusikan secara merata bahkan di tempat yang sulit dijangkau, tanpa meninggalkan residu yang tidak diinginkan. Teknik fogging adalah solusi untuk mengolah area dan ruangan yang luas dengan jumlah larutan pestisida yang minimal, operasional yang lebih sedikit, dan dampak yang kecil terhadap lingkungan (residu yang lebih sedikit, tidak ada penetrasi ke dalam tanah), misalnya pada lahan basah.
PT. PANORAMA LADANG USINDO
www.panorama-l-u.co.id
Blog
- Home
- Blog
Leave a comment